Jumat, 29 Oktober 2010

Bahaya Merapi Meluas
Sabtu, 30 Oktober 2010 | 08:19 WIB
Besar Kecil Normal
foto

Lava keluar dari kawah gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Yogyakarta. AP/Binsar Bakkara

TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Setelah istirahat sejenak pasca-letusan Selasa lalu, Gunung Merapi bergolak hebat mulai kemarin hingga Sabtu (30/10) dini hari. Menurut para ahli, ancaman bahaya akibat letusan terakhir ini kian dahsyat dan meluas.

Kemarin Merapi empat kali memuntahkan gelombang awan panas bercampur debu dan pasir. Biasanya awan panas menyembur ke arah barat dan timur. Kali ini awan panas bisa meluncur ke tenggara, selatan, barat daya, dan barat.

Pada muntahan kedua dan ketiga, pukul 08.40 dan 08.50, awan pekat terlihat jelas dari jarak 12 kilometer. Dari puncak, gulungan awan panas (wedhus gembel) meluncur ke selatan, hingga jarak 4 kilometer, mengikuti arah Kali Gendol. "Kecepatannya mencapai 300 kilometer per jam," kata R. Sukhyar, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Yogyakarta kemarin.

Dalam hitungan menit, gulungan awan panas terlihat berembus ke arah barat, atau ke arah Magelang. Tak lama berselang, debu vulkanik pun menghujani sejumlah desa di Magelang.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Kementerian EDSM, Surono, mengatakan arah luncur wedhus gembel kemarin menjadi penanda bahwa Merapi tengah berubah pola. Perubahan pola juga terlihat dari tidak terbentuknya kubah lava dan tidak munculnya api diam.

Jangkauan awan panas pun lebih jauh dari biasanya. Selasa lalu, lidah awan panas menyapu hingga jarak 8 kilometer. Selama ini wedhus gembel paling jauh mengamuk hingga jarak 6 kilometer. Menurut Surono, semua itu terjadi karena energi yang dikeluarkan Merapi saat ini naik tiga kali lipat.

Pada letusan terakhir Merapi pun "alpa" memberi aba-aba: membentuk kubah lava dan memunculkan api diam. Satu-satunya isyarat sebelum letusan adalah gemuruh dari guguran lava tanpa pijar. "Letusan ini sangat istimewa," kata Surono

l M Syaifullah | B Rurit | Anang Z | Pito | Isma S | Basuki | Jajang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar